Bung Karno pernah bertanya kepada
Presiden Yugoslavia, Josep Broz Tito, kurang lebih sebagai berikut: _"Tuan Tito, jika anda meninggal nanti, bagaimana nasib bangsa anda?"_
Dengan bangga, Josep berkata, _"Aku memiliki tentara-tentara yang berani dan tangguh untuk melindungi bangsa kami."_
Setelah menjawab pertanyaan ini, Josep ternyata gantian bertanya, _"Lalu bagaimana dengan negara anda, sahabatku?"_
Dengan tenang Bung Karno berkata, _"Aku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah_
_*'way of life'*, yaitu Pancasila."_
Menurut para ahli sejarah di Serbia, di antara Indonesia dan Yugoslavia, yang paling berkemungkinan pecah atau mengalami disintegrasi seharusnya Indonesia.
Alasannya, Yugoslavia lebih beruntung dibandingkan Indonesia, karena wilayahnya tidak terpisah-pisah dan tidak beretnis sebanyak Indonesia.
Namun, ternyata bangsa Yugoslavia pecah menjadi 6 (enam) negara-negara kecil seperti Serbia, Kroasia, Bosnia, dan lain-lain.
Menurut mereka, bangsa Indonesia ternyata lebih beruntung karena memiliki pegangan hidup Pancasila yang menyatukan penduduknya yang terdiri atas berbagai suku/golongan dan memeluk berbagai agama dan kepercayaan.
_"Aku tidak mengatakan aku yang menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami tradisi-tradisi kami sendiri dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."_
(Bung Karno))
Disadur dr grub WA
0 Komentar